Jumat, 29 Januari 2010

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Pola Hidup Sehat

Modernisasi baik secara langsung maupun tidak langsung telah membawa dampak perubahan pada pola hidup manusia, antara lain meliputi pola makan, pola pikir dan pola nilai. Semua ini tentunya berdampak pula pada perubahan pola penyakit.

Kehidupan modern menuntut seseorang untuk bergerak cepat dalam upaya memenuhi berbagai tuntutan kehidupan, sehingga mengakibatkan kelelahan, kurang istirahat, stres, dan faktor-faktor lain yang menyebabkan banyak orang mengalami penurunan daya tahan tubuh. Pola kehidupan modern juga berdampak pada pencemaran lingkungan serta pencemaran makanan oleh zat kimia. Kondisi tersebut dapat menekan kerja sistem immun yang menyebabkan mikrobia patogen (penyebab penyakit) seperti virus dan bakteri mudah masuk dan menyerang tubuh.


Hidup di zaman era globalisasi seperti saat ini memang tidak mudah. Berbagai kondisi yang merugikan tubuh nyaris tidak bisa dihindari, seperti perubahan iklim, pemanasan bumi, radiasi ultraviolet dari matahari menembus atmosfer bumi, terbakarnya hutan, polusi lingkungan, dan lain-lain. Kita mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bakteri, zat karsinogen, dan zat-zat kimia berbahaya. Kita juga menghirup udara kotor yang jenuh dengan asap, partikel-partikel debu, karbon monoksida dan bahan pencemar lainnya. Tubuh kita setiap saat mengalami serangan secara terus menerus oleh berbagai racun, kuman, dan bahan pencemar.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan para pakar perubahan iklim menyebabkan kondisi tubuh harus setiap saat menyesuaikan diri dengan kondisi alam. Kerusakan hutan dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baru. Demikian juga dengan polusi lingkungan yang saat ini semakin tinggi terjadi di tanah air terutama di kota-kota besar. Asap kendaraan bermotor memicu timbulnya kanker, bronkhitis, emfesima, kardiovaskuler, dan lain-lain. Persoalannya, bagaimana menghindari atau memperkecil dampak buruk dari modernisasi agar tidak merontokkan sistem pertahanan tubuh dan menimbulkan gangguan kesehatan yang berkepanjangan.

Dengan serangan terus menerus, tentunya luar biasa kalau tubuh kita bisa bertahan, apalagi cukup sehat di sepanjang hidupnya. Hal ini karena pada dasarnya manusia memiliki mekanisme tubuh yang cukup kuat, yaitu sistem immun untuk melawan berbagai serangan dari lingkungan sekitarnya. Sistem kekebalan tubuh atau sistem immun berfungsi sebagai pertahanan tubuh, yaitu bekerja dengan cara mengenali dan menghancurkan para penyusup asing yang masuk sebelum menimbulkan kerusakan pada tubuh.

Organisme penyebab penyakit seperti bakteri, virus, parasit dan jamur, dideteksi ketika masuk ke dalam tubuh lalu dibunuh oleh sel-sel sistem immun. Dengan demikian gangguan penyakit dapat ditangkal dan dilawan. Sel-sel darah putih (leukosit) merupakan bagian utama dari sistem kekebalan tubuh. Mekanisme pertahanan tubuh manusia berlapis mulai dari bagian luar sampai bagian dalam tubuh.

Kondisi daya tahan tubuh dapat mengalami naik-turun. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain oleh pola hidup seperti masukan gizi/pola makan, pola pikir, dan aktivitas sehari-hari. Apabila proporsi salah satu faktor tersebut tidak lagi seimbang pada tubuh, akan mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh. Perkembangan sistem kekebalan tubuh juga dipengaruhi faktor usia juga. Sistem kekebalan tubuh pada bayi dan balita masih lemah, kemudian mengalami perkembangan dengan bertambahnya usia, setelah itu mengalami penurunan kembali pada usia tua (di atas 50 tahun).

Gangguan kesehatan yang dapat timbul karena menurunnya daya tahan sebenarnya dapat diminimalisasi dengan penerapan prinsip-prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain yaitu :
- hidup serasi dengan alam
- minum air putih (air mineral murni) minimal 2 liter per hari
- konsumsi makanan yang bergizi baik dan seimbang
- memperoleh cukup sinar matahari pagi dan udara yang bersih dan segar
- olahraga yang teratur dan terukur
- bekerja dan istirahat dengan seimbang, biasakan tidur teratur 7-8 jam di malam hari
- mengendalikan emosi dan stress.
- Menghindari alkohol, rokok dan narkoba.

Selain dengan selalu menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, secara tradisional juga dapat menggunakan bahan alami tumbuhan obat untuk meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh ketika sedang turun. Tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh, antara lain yaitu sambiloto (Andrographis paniculata). Herba sambiloto sangat efektif untuk infeksi dan merangsang fagositosis yaitu kemampuan sel dalam bekerja membunuh benda asing seperti bakteri, virus dan sebagainya yang masuk ke dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai sumber penyakit (sebagai imunostimulan). Tumbuhan obat lainnya yang mempunyai efek imunostimulan yaitu meniran (Phyllanthus urinaria) dan ekinasea (Echinacea angustifolia). Selain itu, temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), jahe (Zingiber officinale), pegagan (Centella asiatica), mengkudu (Morinda citrifolia) dan ginseng (Panax ginseng) merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan stamina tubuh. Khasiat dari tanaman-tanaman tersebut telah banyak dirasakan oleh masyarakat.

Share This

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Posting Komentar

RECENT COMMENT

FOLLOWER

RECENT POSTS

  © Blogger template The Business Templates by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP